KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS
PEMANFAATAN BUNGA ROSELA
PEMANFAATAN BUNGA ROSELA
Disusun
Oleh :
Nama : Hanif Aisyah
NIM : 16.11.0625
Kelas : S1 TI 10
UNIVERSITAS
AMIKOM YOGYAKARTA
TAHUN
AJARAN 2016/2017
KATA
PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah tentang
pemanfaatan bunga rosela.
Terlepas
dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir
kata saya berharap semoga karya ilmiah tentang pemanfaatan bunga rosela ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Yogyakarta,
Februari 2017
Hanif Aisyah
BAB
I
PENDAHULUAN
A. ABSTRAK
Tujuan dari karya ilmiah ini yaitu
agar masyarakat mengetahui khasiat dan pemanfaat bunga rosela
sebagai alternatif bahan pelengkap makanan. Pada zaman sekarang ini kreativitas
menjadi salah satu hal yang dapat menjadi pembeda produk atau bisnis yang
dijualnya. Kreativitas
penting agar produk atau bisnis yang dijalankan memiliki nilai tambah yang
berdampak pula pada manfaat ekonomisnya. bunga rosela memang banyak dibudidaya
oleh sejumlah orang karna perawatannya yang sederhana. Bunga rosela biasanya dijadikan
sebagai teh karna citarasanya yang unik dengan sensasi asam yang menyegarkan. Namun, kecantikan bunga rosela tidak
hanya karna rasa tapi juga warna bunganya. warna merah ini bisa dijadikan
pewarna alami makanan.
Sekarang ini sudah banyak sekali
aneka hidangan warna warni. Warna warni tersebut bisa didapat dari pewarna alami buatan
khusus untuk makanan. Namun adapula pelaku bisnis yang menggunakan bahan baku alami
seperti wortel,ubi ungu, bayam dsb. tidak menambah citarasa tetapi juga
warnanya menjadi lebih cantik serta sehat. bunga rosela juga bisa digunakan
sebagai alternatif untuk menggantikan pewarna makanan. Apalagi bila dipadu padankan dengan
hidangan kue seagai isian, akan menambah cita rasa yang unik dan berbeda. keunikan inilah
yang dapat dijadikan sebagai peluang dalam berbisnis bunga rosela.
Dikarenakan jarangnya penggunaan
bunga rosela sebagai bahan pelengkap makanan maka peluangnyapun cukup terbuka. Apalagi para kaum muda yang suka
dengan citarasa baru. bunga rosela menjadi alternatif yang cukup menggiurkan.
selain itu kandungan gizinyapun tidak kalah dengan alternatif bahan baku
lainnya. Bagi
para petani bunga rosela juga bisa menambah nilai ekonomis bunga rosela yang
tadinya hanya dikeringkan kemudian dijual. Namun juga bisa dijadikan serbuk dan
dapat dipakai untuk berbagai keperluan. Sehingga bunga rosela sangat besar
peluangnya sebagai bahan pelengkap makanan yang sehat, unik dan memiliki nilai
ekonomis yang tinggi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
ROSELA
Rosela,
adalah spesies
bunga yang berasal dari benua Afrika.
Mulanya bunga yang juga cantik untuk dijadikan penghias halaman rumah itu
diseduh sebagai minuman hangat di musim dingin dan minuman dingin di musim
panas. Di negeri asalnya, Afrika,
rosela dijadikan selai atau jeli. Itu diperoleh dari serat yang terkandung
dalam kelopak rosela, sementara di Jamaika,
dibuat salad buah yang dimakan mentah. Adakalanya juga dimakan dengan kacang
tumbuk atau direbus sebagai pengisi kue sesudah dimasak dengan gula. Di Mesir,
rosela diminum dingin pada musim panas dan diminum panas saat musim dingin. Di
Sudan, menjadi minuman keseharian dengan campuran garam, merica, dan tetes
tebu. Minuman itu juga menghilangkan efek mabuk dan mencegah batuk. Tak jarang,
rosela juga dimanfaatkan untuk diet, penderita batuk, atau diabetes
gunakan gula rendah kalori seperti gula jagung. Selain itu, bubuk biji bunga
rosela juga dapat dijadikan campuran minuman kopi.
B.
KHASIAT
Khasiat
rosela antara lain untuk menurunkan asam urat,
Hipertensi,
Diabetes mellitus, memperbaiki
metabolisme tubuh, melangsingkan Tubuh, menghambat sel kanker,
mencegah sariawan
dan panas dalam, menambah vitalitas, meredakan batuk, mencegah flu, antioksidan,
antihipertensi, antikanker,
antidepresi, antibiotik, aprodisiak, diuretik (peluruh
kencing), sedatif, tonik, dan menurunkan absorpsi alkohol.
Pemanfaatan
kelopak bunga Rosela sudah dikenal dan diteliti baik oleh pakar kesehatan
modern maupun pakar kesehatan tradisional di berbagai negara di dunia. Kelopak
bunga tersebut diketahui mengandung zat-zat penting yang diperlukan oleh tubuh,
seperti vitamin C, vitamin A,
protein esensial, kalsium,
dan 18 jenis asam amino, termasuk arginina
dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh.
Ditinjau
menurut sudut pandang medis modern (kedokteran), mengonsumsi olahan kelopak
bunga rosela secara teratur menunjukkan kesetaraan hasil dengan pengobatan
modern (farmakologis) pada beberapa penyakit berikut ini:
1. Sebagai
Terapi Hipertensi
Pemberian
ekstrak kelopak rosela yang mengandung 9,6 miligram anthocyanin setiap hari
selama 4 minggu, mampu menurunkan tekanan darah yang hampir sama dengan
pemberian captopril 50 mg/hari. Rosela terstandar tersebut dibuat dari 10
gram kelopak kering dan 0,52 liter air (Herrera-Arellano, 2004). Terdapat
penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11,2 % dan tekanan diastolik
sebesar 10,7% setelah diberi terapi teh rosela selama 12 hari pada 31 penderita
hipertensi
sedang (Haji Faraji, 1999).
2. Asam
Urat dan Kesehatan Ginjal
Tingginya
kadar asam urat,
kalsium
dan natrium
dalam darah secara mekanisme normal tubuh akan dikurangi dengan membuang
kelebihan unsur tersebut melalui ginjal.
Jika kondisi demikian dibiarkan berlangsung lama akan memberatkan kerja ginjal
sebagai penyaring darah dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu kesakitan pada
ginjal. Dengan mengonsumsi rosela, ditemukan penurunan kreatinin,
asam urat,
sitrat,
tartrat, kalsium,
natrium,
dan fosfat
dalam urin pada 36 pria yang mengonsumsi jus rosela sebanyak 16-24 g/dl/hari
(Kirdpon, 1994).
Selain
hal-hal yang dikemukakan di atas, rosela juga terbukti dapat menurunkan kadar
trigliserida dan LDL-kolesterol dalam darah. Penelitian terhadap efek kerabat
bunga sepatu itu terhadap kegemukan juga dilakukan oleh Sayago-Ayerdi SG dari
Department of Nutrition, Universidad Complutense de Madrid, Spanyol. Menurut
Sayago rosela mengandung 33,9% serat larut yang membantu meluruhkan lemak.
Kendati demikian,kadar keasaman (pH) seduhan rosela mencapai 3,14 sehingga
perlu diwaspadai reaksi lambung untuk pengidap maag,
karena kemungkinan memiliki efek merugikan.
C.
PENGOLAHAN
DAN PEMANFAATAN
Kesalahan
dalam pengolahan dan penyimpanan akan berpengaruh terhadap efektifitas
kandungan zat dalam rosela. Tentu saja hal tersebut mampu menurunkan
kemanfaatan terhadap tubuh dan efek dari mengonsumsi rosela seperti yang kita
harapkan tidak muncul. Kerusakan yang berdampak pada hilangnya manfaat
kandungan zat aktif dalam rosela sebenarnya sangat mudah untuk dikenali.
Rosela
yang telah hilang kemanfaatannya dikenali melalui warna dari seduhan kelopak
rosela. Tidak adanya warna merah anggur khas rosela dalam seduhannya
menunjukkan antosianin (zat aktif dalam rosela, red.) telah
terdegradasi dan khasiatnya pun sudah tidak ada lagi. Hal ini terjadi pada
hasil olahan rosela yang berbentuk sirup dalam botol kaca bening yang terkena
sinar matahari langsung.
1. Teh
Untuk
mendapatkan khasiat terbaik dalam kelopak rosela sebenarnya tidak sulit. Untuk
mendapatkan teh rosela, bunga yang sudah dipetik, dijemur di bawah terik
matahari selama 1-2 hari agar memudahkan pemisahan lidah kelopak dengan
bijinya. Kemudian cuci air bersih dan jemur kembali selama 3-5 hari. Remas
kelopaknya, jika mudah menjadi bubuk artinya kadar air telah mencapai 4-5%.
Seduh 2-3 g teh rosela dengan air mendidih hingga larut dan air berubah menjadi
kemerahan. Untuk diet, penderita batuk, atau diabetes gunakan gula rendah
kalori seperti gula jagung. Atau setelah dipisahkan dari bijinya, bunga segar
rosela yang telah dicuci dapat langsung diseduh dengan air panas.
Di
Afrika,
khususnya di Sahel,
rosela umumnya digunakan untuk membuat teh manis herbal yang biasa dijual di
jalanan. Bunga-bunga kering dapat ditemukan di pasar-pasar setempat. Teh
Rosella juga cukup mudah dijumpai di Italia,
di mana tanaman ini menyebar pada dekade pertama abad ke-20 sebagai produk khas
dari koloni
Italia. Di Trinidad dan Tobago di mana banyak
diproduksi bir, di sini memproduksi Shandy Sorrel yaitu minuman teh
dikombinasikan dengan bir.
Di
Thailand, Rosella diminum sebagai teh, diyakini juga mengurangi kolesterol. Hal
ini juga dapat dibuat menjadi anggur, rosella biasanya ditemukan dalam teh
herbal yang dijual di pasaran, khususnya teh yang diiklankan sebagai
berry-flavored, karena rosella bisa memberikan warna merah cerah untuk makanan
dan minuman.
2. Selai
Di
Afrika,
rosela dijadikan selai atau jeli. Itu diperoleh dari serat yang terkandung
dalam kelopak rosela. Rosela juga bisa dibuat salad buah yang dimakan mentah.
Dapat juga dikonsumsi dengan kacang tumbuk atau direbus sebagai pengisi kue
sesudah dimasak dengan gula. Kerap bisap-sebutan rosela di Senegal
disuguhkan sebagai minuman tradisional saat natal. Caranya, kelopak rosela
dicampur irisan jahe dan gula lalu ditaruh pada teko tembikar. Setelah itu
dididihkan dan diamkan semalam. Disajikan dengan menambahkan es dan rum, ‘Jus’
itu berasa, beraroma, dan berwarna mirip minuman anggur.
3. Sayuran
Dalam
masakan Andhra,
cannabinus Hibiscus atau rosella disebut dengan nama Gongura yang secara luas
digunakan sebagai masakan. Daun rosella diolah dengan cara dikukus bersama
dengan lentil dan dikonsumsi sebagai Dal atau bubur.
Masakan tersebut juga dicampur dengan rempah-rempah
dan dibuat menjadi Pacchadi.
4. Obat
Banyak
bagian dari tanaman juga diklaim memiliki nilai herbal dalam hal obat-obatan.
Mereka telah digunakan untuk tujuan pengobatan seperti Meksiko melalui Afrika,
dan juga dari India hingga menyebar ke Thailand. Rosella dikaitkan dengan obat
tradisional dan dipercaya bisa mengobati beberapa penyakit seperti hipertensi
dan infeksi saluran kemih.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rosela, adalah spesies
bunga yang berasal dari benua Afrika.
Mulanya bunga yang juga cantik untuk dijadikan penghias halaman rumah itu
diseduh sebagai minuman hangat di musim dingin dan minuman dingin di musim
panas.
Khasiat
rosela antara lain untuk menurunkan asam urat,
Hipertensi,
Diabetes mellitus, memperbaiki
metabolisme tubuh, melangsingkan Tubuh, menghambat sel kanker,
mencegah sariawan
dan panas dalam, menambah vitalitas, meredakan batuk, mencegah flu, antioksidan,
antihipertensi, antikanker,
antidepresi, antibiotik, aprodisiak, diuretik (peluruh
kencing), sedatif, tonik, dan menurunkan absorpsi alkohol.
Bunga
rosela juga dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai, teh yang dapat dikonsumsi
untuk diet dan penderita batuk, dijadikan selai atau jeli, dan daun rosella yang
dapat diolah dengan cara dikukus bersama dengan lentil dan dikonsumsi sebagai dal
atau bubur, serta bunga rosela dapat untuk mengobati
beberapa penyakit seperti hipertensi
dan infeksi saluran kemih.
B. REFERENSI
Dilarang copas, hanya untuk referensi saja!!
Belum ada tanggapan untuk "TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS #2"
Posting Komentar